Jumat, Mar 29, 2024

Aneka Ragam Vaksin dan PCR Bagi Jemaah Haji Tahun 2022

Tulungagung- Ada tambahan vaksin dan kewajiban tes PCR bagi jemaah haji Indonesia di tahun 2022. Terdapat Lima macam vaksin, yakni:  (1) Meningitis (2) Influenza (3) Vaksin Pertama Covid-19 (4) Vaksin Kedua Covid-19 (5) Vaksin Booster. Selain lima macam vaksin tersebut, jemaah haji juga diwajibkan mengikuti tes PCR yang berlaku 48 jam, sebelum pemberangkatan menuju tanah suci. Tes PCR yang dimaksud adalah Polymerase Chain Reaction, yakni tes yang berguna untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari beberapa jenis penyakit akibat infeksi bakteri atau virus akan bisa dideteksi dan akhirnya bisa membantu diagnosis untuk virus Covid-19.

Pertama, Vaksin meningitis mengandung antigen, yaitu zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis. Meningitis adalah penyakit yang sangat ditakuti dan berbahaya. Penyakit satu tersebut, dipicu oleh bakteri, mikroorganisme dan virus yang menyebabkan bahaya kesehatan dan menimbulkan komplikasi kesehatan, seperti kehilangan penglihatan, gangguan pendengaran, hingga kerusakan otak. Ada 2 jenis vaksin meningitis yang saat ini tersedia, yakni MenACWY dan MenB. Vaksin meningitis biasanya diperuntukkan bagi mereka yang hendak bepergian ke luar negeri. Terlebih jika negara tujuan jemaah haji adalah negara endemik meningitis. Bagi calon jemaah haji, suntik meningitis ini menjadi salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Bahkan pemerintah sudah menjadikannya sebagai salah satu persyaratan utama keberangkatan jemaah haji.

Kedua, Vaksin Booster. Vaksin tersebut adalah kombinasi antara ragam Vaksin Covid-19. Fungsi utama dari vaksin Booster adalahbuntuk memperkuat daya tahan tubuh jemaah Haji Indonesia saat berkumpul denga jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia. Adapun untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca akan diberikan dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau separuh dosis Moderna (0,25 ml). Sedangkan untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac akan diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), atau dosis penuh Moderna (0,5 ml).

Ketiga, Vaksin Influenza. Vaksin influenza dianjurkan untuk jemaah haji dan umrah, terutama yang masih anak-anak dan berusia lanjut. Selain itu, vaksin ini juga perlu diberikan kepada jemaah haji dan umrah yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu, di antaranya: penyakit Asma, gagal jantung, penyakit paru-paru kronis, HIV/AIDS, gangguan metabolilk,  dan kelebihan berat badan. Manfaat lain dari vaksin influenza yakni pencegahan terhadap penyakit yang  menyerang saluran pernapasan, gejala yang muncul bisa berupa batuk kering, demam, sakit kepala, pilek, nyeri otot, dan lemas. Gejala batuk bisa sangat parah dan bertahan hingga dua minggu, bahkan menyebabkan kematian.
Keempat, Tes PCR. Petugas Paramedis gabungan yang bertugas untuk pemberangkatan jemaah haji, telah memberikan penyuluhan kesehatan bagi jemaah haji, yakni mereka harus melakukan Tes PCR di Puskesmas terdekat, dan hasilnya harus negatif. Seandaianya hasilnya postif maka tidak akan diberangkatkan. Oleh karena itu,  masing-masing calon jemaah haji yang mau berangkat ibadah haji harus bisa memanajemen, mengatur ritme kondisi fisik masing-masing, mengatur makan , mengatur olah raga , mengatur  minum air putih dan mengatur pola istirahat,  jangan sampai mendekati hari keberangkatan ke tanah suci, tiba-tiba jatuh sakit. Terutama banyak istirahat menjelang pemberangkatan ke tanah suci, jangan sampai direpotkan dan disibukkan dengan kegiatan menerima tamu pada acara "walimatus safar".  (Ois-Budi-Zara-Rohmat-Wahab)