Fenomena Gerhana Bulan Total Menginspirasi Umat Islam Agar Lebih Kritis, Inovatif dan Ta'at Kepada Allah Swt.

Tulungagung-Gerhana Bulan Total terjadi pada hari Selasa, tanggal 08 November 2022, bertepatan dengan tanggal 13 Robi'us Tsani 1444 H, pada pukul 18.00.22' WIB. Fenomena tersebut berlangsung dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik, dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Peristiwa gerhana tersebut terjadi karena bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama. Saat itu cahaya matahari, tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Fenomena alam ini menyadarkan umat manusia bahwa bumi, bulan, matahari, serta seluruh tatanan angkasa bergerak sesuai garis orbit sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

Pertama, Berfikir Kritis. Gerhana Bulan Total Menginspirasi Umat Islam agar berfikir kritis. Sebab fenomena tersebut menandakan bahwa mekanisme alam semesta telah diatur dengan kecerdasan dan manajemen yang sempurna oleh Sang Maha Pencipta, yakni Allah Swt, yang telah mengatur segala sesuatu dengan ilmu, ketelitian dan kekuasaannya. Nabi Muhammad Saw bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah".

Kedua, Inovatif dalam Berusaha dan Berkarir.  Siklus Gerhana Bulan Total bisa kita ibaratkan sebagai ungkapan "For Zero to Hero", yang bermakna dari Nol (bukan siapa siapa) menjadi sang pahlawan, yakni sosok manusia memberikan manfaat kepada masyarakat. Umat Islam saat ini, jika tidak mau berinovasi akan selamanya mengalami gerhana total dalam segala sendi kehidupan, baik politik, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri. Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Sahabat Nabi Saw, yakni Ibnu ‘Abbas yang menegaskan bahwa bertafakur dan berinovasi itu lebih baik dari pada ibadah sunnah: 

 تَذَاكُرُ الْعِلْمِ بَعْضَ لَيْلَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ إِحْيَائِهَا

Artinya: Berkontemplasi (bertafakur dan berinovasi) pada sebagian malam lebih aku cintai ketimbang melaksanakan ibadah sunnah sepanjang malam. 

                                                                                   

Ketiga, Ta'at Kepada Allah Swt. Matahari, Bulan dan Bintang, walaupun tidak memiliki akal piiran, namun mereka adalah makhluk Allah Swt yang sangat agung, besar dan memiliki energi yang luar biasa. Namun mereka senantiasa ta'at dalam menjalankan perintah Allah Swt. Semuanya tunduk dan patuh kepada Allah Swt dengan berjalan pada orbit masing-masing, sehingga tidak bertabarkan dan memberikan cahaya/sinar yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi dan alam semesta. Sebaliknya manusia, yang memiliki akal pikiran dan hati nurani, namun masih bermaksiat dan ingkar terhadap perintah Allah Swt, yakni tidak berjalan pada orbit (syari'at) yang telah digariskan oleh Allah Swt. Oleh karena itu Al Imam Al Ghazali mengajarkan pada umat Islam agar menjadikan fonomena Gerhana bulan total sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. Beliau berkta:

 آداب الخسوف: دَوَامُ الْفَزَعِ، وَإِظْهَارُ الجَزَعِ، وَمُبَادَرَةُ التَّوْبَةِ، وَتَرْكُ المِلَلِ، وَسُرْعَةُ القِيَامِ إِلَى الصَّلَاةِ، وَطُوْلُ القِيَامِ فِيْهَا، وَاسْتِشْعَارُ الحَذَرِ

"Perilaku yang semestinya ditunjukkan saat terjadi gerhana bulan yakni senantiasa memiliki rasa takut, menampakkan rasa gelisah, segera bertobat, tidak bersikap mudah bosan, segera melaksanakan shalat, berlama-lama dalam shalatnya, dan merasakan adanya peringatan"

Maka sudah saatnya civitas akademika UIN SATU Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban, menjadi motor penggerak bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas yang kreatif dan inovatif di bidang pendidikan dan tekhnologi, serta mampu menyebarkan nilai-nilai luhur dan keta'atan kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw (Ois-Naibin-Budi-Malik-Baiti-Citra)