Rencana Tindak Lanjut/Refleksi dan Evaluasi: Dr. H. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag.

Surabaya-Pada hari ke-3 (Selasa, 07 Maret 2023),  Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh, Dr. H. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag. memberikan wawasan pengetahuan tetang "Rencana Tindak Lanjut/Refleksi dan Evaluasi. Sekilas tentang Narasumber, beliau adalah dosen di Universitas KH. Ahmad Siddiq Jember. Beliau yang lahir di Sampang, 6 Agustus 1960 ini menjabat sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh serta konsultan ibadah haji di Saudi.

Pada diskusi hari ini beliau menyampaikan materi dengan antusias dan komprehensif. Hal tersebut tampak dari semangat peserta sertifikasi haji dan umroh yang melontarkan ragam respons. Bahkan H.M. Fikriansyah, M.A. selaku moderator memberikan kesempatan 3 sesi bertanya kepada peserta.

Beliau menjelaskan bahwa RTL (Rencana Tindak Lanjut) yaitu sebuah rencana yang dipersiapkan setelah melakukan analisis terhadap suatu permasalahan (Pembimbingan Haji). Adapun manfaat dari pembuatan RTL yaitu; Pertama, Sebagai pedoman dalam optimalisasi target yang akan di capai kedepan. Kedua, Mempersiapkan SDM yang kompeten dalam rangka peningkatan pelayanan kepada jamaah. Ketiga, Mempersiapkan Sumber daya lainnya dalam rangka pemenuhan layanan kepada jamaah.

Beliau menegaskan bahwa indikator Keberhasilan Penyelenggaraan Haji dapat dilihat dari beberapa parameter: Pertama, Setiap jamaah haji yang terdaftar dan memenuhi syarat pasti diberangkatkan. Kedua, Setiap jamaah haji mendapatkan fasilitas, konsumsi dan akomodasi. Ketiga, Setiap jamaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah. Keempat, Setiap jamaah haji dipulangkan kembali ke tanah air (kecuali yang wafat).

                                                                           

Beliau berpesan pada peserta sertifikasi Haji dan Umroh Angkatan Kelima ini bahwa sebagai pembimbing dan petugas haji harus bisa mengevaluasi kegiatan dan kebutuhan jemaat. Peserta harus membuat rencana tindak lanjut setelah menyelesaikan program sertifikasi ini. Segala kegiatan yang tidak dievaluasi sama seperti memakan makanan yang tidak dicerna oleh organ tubuh. (Ois-Budi-Bobby-Fikri-Wahab-Rohmat)