Manajemen Bimbingan Manasik Haji: Dr. H. Moh. Nurul Huda, M.Pd.

Surabaya-Pada hari ke-3 (Selasa, 07 Maret 2023), malam hari pada pukul 19.30-21.30 WIB, Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh memasuki sesi 5 dalam diskusi "Manajemen Bimbingan Manasik Haji". Materi tersebut disampaikan oleh Dr. H. Moh. Nurul Huda, M.Pd. Pada diskusi tersebut, Bapak Edi dari Kanwil menjadi moderator yang mengawal jalannya diskusi.

Sekilas tentang Dr. H. Moh. Nurul Huda, M.Pd. yang akrab disapa dengan Gus Huda, saat ini merupakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Ponorogo. Sederet pengalaman jabatan beliau telah dilaksanakan yaitu sebagai Kasubag TU Kankemenag Kab. Pacitan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pacitan, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh. Beliau juga public speaker yang biasa memberikan pengetahuan tentang Haji dan Umroh. Pada kegiatan sertifikasi pembimbing Haji dan Umroh dari angkatan pertama hingga kelima, beliau selalu semangat memotivasi calon pembimbing Haji dan Umroh.

 

Pada kegiatan ini, beliau mengajak para peserta sertifikasi Haji dan Umroh untuk melantunkan:

Jamaah Haji Indonesia Dari dulu hingga sekarang Cara tamattu banyak disuka

Umrah dulu baru haji Ibadah haji cara ini Membayar Dam jadi kewajiban

Umrah itu IHTOSAKUR

Ihrom Thawaf Sa’i dan Cukur (3x) Haji itu IHWUMAMUZMIN

LONTOI SAKURberharap mabrur (3x)

IHWUMAMUZMIN LONTOI SAKUR(2 x)

Ihram Wukuf Mabit Muzdhalifah

Mina Melontar Jumrah

Thawaf Ifadhah Sa’i dan Cukur

Ridha Allah Haji Mabrur

Amin

                                                                              

Beliau menjelaskan bahwa manasik haji memiliki urgensitas terhadap kemaksimalan para jamaah haji dalam beribadah. Sebab; Pertama, Kebanyakan jamaah haji merupakan individu dengan tingkat literasi keislaman yang belum optimal. Kedua, Kebanyakan jamaah haji kita adalah berasal dari masyarakat dengan tingkat Pendidikan rendah. Ketiga, Kebanyakan jamaah haji kita orang pedesaan dengan tingkat tingkat literasi kewilayahan yang rendah. Keempat, Kebanyaan jamaah haji kita itu tidak memiliki pengalaman menggunakan transportasi udara. Kelima, Kebanyakan jamaah haji kita berasal dari daerah yang bervariasi. Keenam, Banyak calhaj yang berusia tua, kira-kira 30 persen. (Ois-Budi-Bobby-Fikri-Wahab-Rohmat)