Sabtu, May 18, 2024

Mengapa Pembimbing Manasik Haji Perlu Menguasai Psikologi Komunikasi Massa (Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.)

Surabaya-Memasuki hari kelima pelaksanaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan 2 tahun 2021 yang bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya berjalan kondusif dan lancar. Peserta telah siap menerima materi selanjutnya, dengan diawali lantunan salawat dan laporan kepada pemateri sebagai tanda bahwa materi siap untuk disampaikan. Materi pertama akan disampaikan oleh Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. dengan tema Psikologi Komunikasi Massa yang dimoderatori oleh Abdul Wahab Tsalatsa, M.Pd.I.

Komunikasi adalah penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara. Komunikasi adalah proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan. Komunikasi merupakan proses untuk menyatakan pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan  bahasa tertentu (verbal maupun nonverbal) Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan pada tataran psikologis.

Materi Penggunaan psikologi komunikasi ditujukan untuk tercapainya komunikasi yangefektif,efisien dan daya Tarik. Memberikan keselarasan untuk mencapai kebersamaan makna, sementara manusia yang melakukan komunikasi terdiri dari banyak latar belakang field expereince yang berbeda termasuk latar belakang kejiwaannya. Memberikan pembimbingan yang bermutu dalam bentuk pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada para jamaah haji.

“Alasan pembimbing manasik haji perlu untuk menguasai psikologi komunikasi massa adalah memberi kontribusi terhadap pelaksanaan pembimbingan haji secara professional. Dengan melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan rencana tindak lanjut. Memberikan informasi keragaman jemaah haji dalam jumlah besar  dengan berbagai latar belakang, pendidikan, usia, suku, kebiasaan, dan pola hidup. Mengidentifikasi secara tepat apa yang harus dicapai. Kemudian memberi gambaran tentang siapa, apa, kapan, dan bagaimana cara berkomunikasi.” Jelas Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.

Pemateri menyampaikan pembahasan dengan dikombinasi dengan interaksi antara peserta, sehingga keaktifan dan semangat peserta terjadi karena proses pembelajaran tidak monoton. Penyampaian materi ditutup pada pukul 11.00. Selama kegiatan berlangsung protokol kesehatan selalu diterapkan dengan ketat oleh panitia yang bekerjasama dengan Satgas Covid-19 wilayah Surabaya.(Dr.Ois)