Jumat, May 17, 2024

Kultur dan Budaya Masyarakat Arab Oleh Dr.H.A. Rizqon Khamami, Lc., M.A. (DEKAN FUAD UIN SATU Tulungagung)

Surabaya-Pelaksanaan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan 2 Tahun 2021 selama sepuluh hari terhitung tanggal 29 November-8 Desember 2021 telah menempati hari keenam. Bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dengan jumlah peserta sebanyak delapan puluh orang. Peserta sertifikasi Haji Terdiri dari beberapa unsur antara lain: (a) Kepala KUA se-Jawa Timur (b) Kepala seksi dan utusan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (c) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPURI) (d) FK PATUH (Forum Komunikasi Penyelenggara Umroh dan Haji Khusus) (e) SAPUHI (Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji Indonesia) (f) DPW Fatayat NU (g) DPW Muhammadiyah.

Materi diisi oleh DEKAN Fakultan Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN SATU Tulungagung Dr. H. A. Rizqon Khamami, Lc., M.A. yang membahas mengenai Kultur dan Budaya Masyarakat Arab, dimoderatori oleh Dr. BudiHarianto, M.Fil.I. Beliau menjelaskan mengenai tata bahasa yang ada di Arab dan perbedaan bahasa tersebut dengan di Indonesia. Bagi pembimbing manasik haji dan umroh perlu memahami bahasa-bahasa yang dipakai di Arab untuk menjaga perasaan masyarakat Arab. Adapun adat istiadat dan kebiasaan Bangsa Arab salah satunya jika dipegang kepalanya tidak akan marah, namun bila disentuh pada bagian pantat akan marah.

Masyarakat Arab memberikan isyarat ketika berbicara dengan kata Ya Allah, Ya Allah satu kali menandakan syukur, Ya Allah dua kali mengisyaratkan untuk bergegas cepat, Ya Allah tiga kali mengisyaratkat “Ayo” atau ajakan. Orang Arab cenderung berbicara dengan keras meskipun tidak sedang marah. Sering memberikan sesuatu kepada orang lain menggunakan tangan kiri, jadi orang Arab tidak memiliki referensi bahwa memberi sesuatu dengan tangan kiri adalah sebuah penghinaan.

Peserta aktif menyimak materi yang sedang disampaikan dan tidak lupa mencatat poin penting yang dibahas. Setiap peserta akan difasilitasi beberapa lembar kertas kosong untuk mencatat poin penting yang disampaikan. Protokol Kesehatan selalu diterapkan selama kegiatan berlangsung seperti memakai masker, menjaga jarak, dan memakai hand sanitizer.(Dr. Ois-Diya’ Annisaul F.)