Rabu, May 15, 2024

Puasa dan Manajemen Depresi Oleh Dr. Ahmad Nurcholis, M.Pd (Kajur Adab UIN Satu Tulungagung)

Puasa Ramadhan diyakini memiliki berjuta hikmah dan manfaat di antaranya adalah manajemen Depresi. Ironisnya masyarakat modern saat ini, menganggap enteng terhadap penyakit depresi. Padahal pada faktanya, menurut data yang diperoleh dari WHO bahwa pada tahun 2021, yakni pasca Pandemi Covid-19, terdapat kenaikan sebanyak 86 persen dari warga Indonesia yang mengidap penyakit Depresi, yakni terdapat 19 Juta jiwa. Selanjutnya dijelaskan bahwa resiko dari orang yang mengidap depresi akan berakibat pada tiga hal yang sangat berbahaya, yakni: Pertama, Terjebak dalam penggunaan Narkoba. Kedua, Mengalami penyakit Kegilaan. Ketiga, Gelap mata dan melakukan tindakan bunuh diri.

Nabi Muhammad Saw telah bersabda pada 14 abad yang silam, bahwa sesungguhnya  ibadah puasa mampu menumbuhkan rasa kebahagiaan bagi orang yang mampu melakukan ibadah puasa dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Beliau Bersabda:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR. Muslim). Sabda Nabi Muhammad  Saw juga bersabda dalam hadis lainnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga (kebahagiaan) akan dibuka, pintu-pintu neraka (kesusahan) akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai (sehingga tidak dapat menggoda manusia)” HR. Bukhari dan Muslim.

Dari Hadis tersebut di atas, dapat dipahami bahwa Puasa Ramadhan selama 29 hari, apabila dapat dioptimalkan dengan baik, maka akan dapat memberikan peluang bagi setiap umat Islam untuk memanajemen Depresi, sehingga ia akan sembuh dari penyakit depresi yang dialaminya, yakni dengan melakukan 4 strategi:

a. Orang yang berpuasa, secara alami mampu meningkatkan hormon endorfin dalam tubuhnya. Hormon endorfin adalah hormon kebahagiaan. Hormon tersebut semakin meningkat bila puasa dijalani dengan penuh kesabaran, keikhlasan, rasa syukur dan ridha terahadap perintah Allah Swt.

b. Orang yang berpuasa mampu meningkatkan interaksi sosial selama berpuasa Ramadhan sehingga ia akan terhibur dan berbagi kebahagiaan. Hal tersebut dapat dilakukan denangan cara melakukan sholat traweh berjamaah di masjid, tadarrus Al-Qur'an, itikaf, silaturahim, menyantuni anak yatim, bhakti sosial ramadhan, bersedekah dan berinfak kepada fakir miskin.

c. Orang yang berpuasa mampu mengubah pikiran dan perilaku menjadi lebih baik. Hal tersebut diperoleh dengan mendalami sifat sabar dalam mengendalikan hawa nafsu. Sebab ibadah puasa bukan hanya menahan diri dari lapar dan dahaga, akan tetapi menahan hawa nafsu dari sifat marah, sifat iri, dengki, dendam, serta takabbur. Sehingga buah dari puasa akan menghasilkan sifat-sifat yang positif di antaranya: sabar, pemaaf, optimis, egaliter, toleransi dan dermawan.

d. Orang yang berpuasa mampu mengatasi kecanduan terhadap Narkoba. Hal tersebut diperoleh berkat puasa yang membiasakan dirinya untuk dapat melakukan pengendalian diri terhadap keinginan-keinginan yang negatif, yakni kecenderungan hati untuk menghindar dari masalah dengan melampiaskan keinginan nafsu untuk mengkonsumsi narkoba. Hal tersebut dapat diubah menjadi sikap-sikap yang positif, yakni: sifat sabar, tanggung jawab dan berani menghadapi kenyataan hidup walaupun sangat berat untuk dihadapi. Maka dengan puasa, ia terbebas dari cengkraman narkoba.

e. Secara alami puasa mampu melakukan Detoksifikasi alami bagi tubuh, yakni membuang racun dalam tubuh, yang dikeluarkan melalui air kencing, keringat dan kotoran saat buang air besar. Puasa secara alami juga mampu memicu autophagy. Maksud dari autophagy adalah otak  “membuang sampah” yang menumpuk dalam usus sepanjang hari. Sebab puasa melancarkan proses pencernaan dalam tubuh manusia.

f. Puasa mampu meningkatkan Kecerdasan dan meningkatkan memori seseorang. Sebab ketika dalam keadaan lapar dan keadaan hati yang khusyuk serta bahagia dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan. Maka sistem kerja otak akan lebih maksimal. (Dr. ois)