Tulungagung - Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung mengadakan bedah buku "Laskar Jihad: Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas Pasca-Orde Baru", Jum'at (10/10) di Gedung Aula Utama IAIN Tulungagung. Acara diikuti oleh 400-an peserta, yakni seluruh mahasiswa FUAD dan dari fakultas lain di lingkungan IAIN Tulungagung.
Narasumber adalah penulis buku sendiri, Prof. Noorhaidi Hasan, Ph.D, yang menjabat Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dimoderatori oleh Dr. Mohamad Jazeri, M.Pd dengan pembanding Dr. A. Rizqon Khamami, Lc., M.A. Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag., memberikan keynote speech sekaligus membuka acara bedah buku.
Buku ini awalnya merupakan disertasi PhD penulis di Universitas Utrecht, Belanda, yang dipertahankan pada Juni 2005. Noorhaidi Hasan menyampaikan konteks penulisan serta apa yang menjadi kegelisahannya yang dituangkan dalam buku ini, yakni ikhtiar untuk menyelami makna jihad dengan meneropong kasus Laskar Jihad, kelompok paramiliter Muslim paling fenomenal yang muncul pasca tumbangnyarezim Orde Baru pada tahun 1998.
Narasumber memberikan pesan kepada peserta yang merupakan mahasiswa muslim di perguruan tinggi Islam, bahwa untuk menjadi intelektual Islam harus menguasai 3 pedang, yakni penguasaan naskah/teks agama, penguasaan metodologi, dan penguasaan ilmu/teori sosial. "Memiliki satu pedang saja tidaklah sakti," ujarnya.
Rizqon Khamami, Kajur Filsafat Agama FUAD, yang bertindak sebagai pembanding, menyampaikan bahwa buku ini menemukan missing link terhadap fenomena terorisme di lingkup nasional dan internasional.[*]