Peradaban Islam yang lahir sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia, memainkan peran penting dalam sejarah kemajuan manusia, dan meninggalkan tapaknya baik dalam bidang teologi, sains, hukum, filsafat, seni, sastra dan lain-lain. Bahkan “invasi” peradaban Islam ke Barat dan Timur membuat peradaban Islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Namun saat ini, peradaban Islam bisa dikatakan telah tertinggal oleh kemajuan peradaban Barat, yang telah berhasil mencengkeramkan hegemoni intelektual dan kulturalnya. Demikian disampaikan Prof. Dr. Mujamil Qomar., M.Ag., pada acara Fokus Akbar dengan tema “Masa Depan Peradaban Islam: Antara Harapan dan Tantagan” pada Selasa (22/4). Diskusi yang diselenggarakan oleh DEMA Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Tulungagung di Gedung Aula Utama ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan civitas academica IAIN Tulungagung.
Ditambahkan oleh Prof. Dr. Mujamil Qomar., M.Ag., selain faktor eksternal yang telah membuat peradaban Islam terbelakang, tantangan internal yang sedang dihadapi umat Islam adalah kemalasan intelektual dan ekonomi, perdebatan tanpa ujung tentang persoalan khilafiyah (perbedaan pandangan keslaman), serta peperangan, baik perang antar sesama muslim maupun peperangan melawan Israel.
Dr. Akhmad Rizqon Khamami, Lc., M.A., narasumber kedua, memaparkan konstelasi perkembangan dunia terkini. Pahun 2008 muncul fenomena baru di dunia, yaitu kebangkitan negara-negara baru yang bukan Amerika, diantaranya Brazil, Rusia, India, Cina. Tak satupun dari negara tersebut yang merupakan “negara Islam”. Namun pada tahun 2010 Turki bangkit. Dan Turki itu sendiri bukanlah negara Arab. Dari fenomena ini dapat disimpulkan bahwa negara-negara Arab yang menempelkan atribut “Islam” sebagai sistem pemerintahannya tidak bisa maju karena konflik sektarian. “Syarat peradaban yang pertama adalah kaya, kemudia penguasaan atas ekonomi pasar”, ujar Dr. Akhmad Rizqon Khamami, Lc., M.A.
Pada sesi tanya jawab, peserta nampak antusias melontarkan pertanyaan kepada narasumber. Tercatat ada 3 penanya dari mahasiswa, yakni MIsrofil Amarik (Mahasiswa Semester 2 Jurusan FA) yang menayakan tentang bagaimana solusi dari tantangan-tantangan yang dihadapi umat Islam. Saiful Bahri (Mahasiswa Semester 2 Jurusan KPI) melontarkan pertanyaan tentang kemungkinan kemunduran Islam itu apakah disebabkan oleh karena filsafat dalam dunia Islam yang terbatas atau karena kepuasan kekuasaan yang diberikan oleh Barat. Penanya ketiga, Eka Aprilia (Mahasiswa Semester 6 Jurusan TP) menanyakan tentang negara dan sistem kita yang tidak menghargai orang jenius.
Fokus Akbar adalah acara diskusi bulanan yang diselenggarakan oleh DEMA FUAD IAIN Tulungagung. Diskusi bulanan ini merupakan bentuk acara puncak dari kegiatan diskusi mingguan yang diselenggaran oleh himpunan mahasiswa pada masing-masing Jurusan di FUAD IAIN Tulungagung. Untuk memfasilitasi diskusi mingguan tersebut, FUAD IAIN Tulungagung mengeluarkan kebijakan pengosongan jadwal mengajar pada tiap hari Selasa jam ketiga.[*]