Pentingnya Dakwah Ketahanan Pangan Pada Masa PPKM
Dakwah bukan hanya menyeru pada kebaikan dari sisi religius semata. Akan tetapi, hakikat dakwah bertujuan memberikan kebaikan dan manfaat bagi kemanusiaan pada segala aspek aspek kehidupan bagi manusia dan alam semesta. Di antaranya pada aspek budaya, kesehatan, pendidikan, politik, sosial, dan ketahanan pangan. Dakwah dalam menumbuhkan ketahanan pangan pada masa PPKM Darurat adalah jihad di bidang ekonomi, agar masyarakat Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat.
Allah Swt berfirman dalam Surat Abasa ayat 24- 32:
(٢٩) وَزَّيْتُونًا وَنَخْلاً(٢٨) وَعِنَبًا وَقَضْبًا(٢٧)فَاَنْبَتْنَا فِيْهَا حَبًّا (٢٦)ثُمَّ شقَقْنَا الْاَرْضَ شَقَّ (٢٥)اَنّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَّبًا (٢٤) فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَنُ اِلَى طَعَامِهِ
(٣٢)مَتَعًا لَكُمْ وَلِاَنْعَمِكُمْ(٣١)وَفَكِهَةً وَاَبًّا(٣٠)وَحَدَائِقَ غُلْبًا
Artinya: “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (24) Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit) (25) kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya (26) lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu (27) anggur dan sayur-sayuran (28) zaitun dan kurma (29) kebun-kebun (yang) lebat (30) dan buah-buahan serta rumput-rumputan (31) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu (32)"
Al-Qur’an menjelaskan bahwa ketahanan pangan berpangkal pada empat kebutuhan manusia yang sangat esensial, yaitu: biji-bijian (beras), sayur-sayuran, zaitun (minyak) dan kurma (buah). Empat hal tersebut berkembang menjadi istilah sembako. Sembilan Bahan Pokok atau sering disingkat Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, yaitu : Beras, Gula pasir, Minyak goreng dan mentega, Daging sapi dan ayam, Telur ayam, Susu, Jagung, Minyak tanah, serta Garam beryodium.
Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah daerah. PPKM Darurat mulai berlaku hari ini hingga Selasa, 20 Juli 2021 mendatang. Kebijakan ini diumumkan Presiden Joko Widodo melalui siaran live YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, tanggal 01 Juli 2021 dalam upaya menangkal penyebaran dan penularan covid-19. PPKM Darurat membawa dampak yang sangat krusial terhadap penurunan mata pencaharian masyarakat yang berpenghasilan harian. Bila PPKM Darurat terus diberlakukan tentu akan berdampak pada krisis pangan yang serius. Sebab bantuan pemerinatah, kadang tidak sepenuhnya merata dan kadang tidak bisa terdistribusi dengan baik. Sebagai solusi terbaik, saat PPKM Darurat seperti saat ini, adalah berkebun di sekitar rumah, guna meningkatkan ketahanan pangan. Berkebun tanaman palawija, sayuran, serta buah-buahan yang cepat panen, akan bermanfaat untuk suplay gizi keluarga, tanpa mengelurakan biaya belanja yang mahal.
Indonesia terkenal dengan tanah yang subur. Negeri yang terletak di garis khatulistiwa dan dilalui oleh angin muson, serta dikelilingi oleh pegunungan yang memberikan pemandangan indah dan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Namun sayang, negeri yang subur ini, lebih banyak ditanami beton-beton, mall dan gedung pencakar langit, bukannya dijadikan lahan pertanian sebagai upaya ketahanan pangan bagi generasi bangsa Indonesia di masa mendatang. Data yang diperoleh penulis membuktikan bahwa 42% lahan pertanian produktif justru berada di pulau Jawa. Sedangkan jumlah tersebut menyusut sebanyak 200 ribu ha per tahun.
Data pada tahun 2018, pulau jawa hanya memiliki 7 juta lahan pertanian, Data secara rinci yang diperoleh dari Agraria saat ini, membuktikan bahwa saat ini luas areal sawah di Pulau Jawa sebanyak 3,4 juta hektar atau 42,49% dari total nasional, di Pulau Sumatera mencapai 2,3 juta hektar atau 29,59%, Kalimantan 937.606 hektar atau 11,57%, Sulawesi 886.501 hektar atau 10,94%, Nusa Tenggara 285.852 hektar atau 3,53%, Bali 76.003 hektar atau 0,94%, Papua 55.840 hektar atau 0,69% dan Maluku 21.763 hektar atau 0,27%
Hukum Berkebun dalam Islam adalah Sunnah dan Memperoleh Surga.
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin (yang artinya agama kasih sayang dan penebar kedamaian bagi seluruh alam semesta). Salah satu ajaran Islam adalah go green (menghijaukan bumi dengan tanaman yang bermanfat). Nabi Muhammad Saw memberikan anjuran bagi umat Islam untuk berkebun (menanam pohon yang bermanfat dan produktif). Rasulullah Saw bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَ لاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً. (رواه مسلم)
Artinya: “Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim Hadits no.1552)
Dari paparan hadis di atas, maka penulis menganalisis adanya dua manfaat dari berkebun: Pertama, manfaat dunia. Umat Islam yang mau berkebun akan memperoleh pengahsilan sampingan dan hasil berkebun yang cukup optimal, dengan hanya mengeluarkan modal yang murah. Bahkan selama PPKM Darurat ini, tidak perlu keluar untuk belanja sayur dan buah ke mall, cukup memetik hasil kebun di sekitar rumah. Kedua, Manfaat akherat. Umat Islam yang berkebun berarti telah menjalankan sunnah Nabi Muhammad Saw, nilainya sama dengan ibadah lainnya. Jika hasil panen dicuri orang lain, atau dimakan binatang, maka agama memandang hal tersebut adalah sedekah, walaupun secara hitungan dunia rugi. Namun Allah Swt memberi pahala dan membuka pintu surga atas keikhlasannya dalam berkebun yang bermanfaat ganda tersebut.
Strategi Berkebun yang Efektif untuk Ketahanan Pangan
a. Memilih Jenis Tanaman yang cepat panen.
Terdapat 8 jenis tanaman yang cepat panen, bahkan ada yang kurang dari 30 hari. Pertama, Kangkung. Bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan, kangkung merupakan jenis sayuran yang mudah ditanam di segala musim. Waktu panennya kurang lebih selama 3 minggu dari penanaman biji. Kedua, Wortel bayi. Merupakan salah satu jenis sayuran yang bisa dipanen hanya dalam waktu 30 hari. Tak butuh banyak perawatan dan perhatian, cukup siram selama 2 hingga 3 hari sekali. Ketiga, Mentimun. Tanaman sayuran yang banyak ditemukan sebagai lalapan segala jenis masakan khas Indonesia ini, bisa tumbuh di musim apapun sepanjang tahun. Waktu panennya pun sangat singkat, hanya 3 hingga 4 minggu saja. Keempat, Selada. Salah satu sayuran yang sangat kaya nutrisi. Bukan hanya itu, selada juga mudah tumbuh dan bisa ditanam dengan cara tradisional maupun hidroponik. Selada bisa tumbuh di berbagai musim. Kelima, Bayam. Banyam memerlukan sinar matahari yang cukup. Sebab, bayam bisa tumbuh subur jika berada di bawah sinar matahari dan pada daerah yang teduh. Disirami setiap hari, maka dalam waktu 4-5 minggu, bisa dipanen. Keenam, Daun bawang. Bisa dipanen setelah 2,5 bulan sejak bibit ditanam. Apabila sebagian daun sudah menguning, artinya sudah siap dipanen. Ketujuh, Cabe. Mengingat harga cabe di pasaran seringkali mengalami kenaikan, maka perlu kita tanam dalam kebun. Masa panennya pun singkat, hanya 2-3 bulan. Kedelapan, Bawang putih. Prinsipnya sama dengan cabe, harga bawang putih juga fluktuatif. Menanamnya di rumah bisa menjadi solusi untuk menghemat pengeluaran belanja. Masa panen bawang putih pun hanya memakan waktu 90-120 hari.
b. Polybag dan Hidroponik untuk Membuat Kebun Mini di Rumah
Polybag adalah plastik segi empat yang biasanya untuk menyemaikan tanaman atau plastik berwarna hitam yang terdapat lubang-lubang di sisinya dan terdiri dari beberapa ukuran sesuai dengan kebutuhan masing-masing petani atau orang yang akan membudidayakan tanamannya. Sedangkan Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.
Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Beberapa teknik bertanam dengan menggunakan air yang kita sebut hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman. Cara bertanam hidroponik dengan sistem wick. Cara bertanam paling mudah dan murah adalah dengan menggunakan sistem wick. Kita bisa menggunakan berbagai bahan bekas, seperti botol minuman mineral adalah yang paling sering kita lakukan terutama oleh para pemula.
Kesimpulan
Pertama, Saat PPKM Darurat kebanyakan, orang hanya berada di rumah dan merasa bosan dengan kegiatan monoton yang tidak produktif. Salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan oleh agama dan pemerintah selama PPKM Darurat adalah berkebun di sekitar rumah dalam upaya ketahanan pangan dan suplay Gizi bagi keluarga, selain itu juga penghematan belanja rumah tangga. Kedua, strategi yang perlu ditempuh untuk berkebun selama PPKM Darurat adalah memilih jenis tanaman yang cepat panen, nenamana buah dan sayur dengan polybag dan hidroponik guna membuat kebun mini di sekitar rumah kita. Semoga Bermanfaat.