KEPANJEN – Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang bekerjasama dengan Rektor UNIRA Malang menggelar Seminar Nasional dalam rangka penguatan moderasi beragama bagi generasi muda. Acara spektakuler tersebut akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 06 Nopember 2021, bertempat di Aula KH. Moh Said yang dimulai pukul 08.30 WIB s.d 11.300 WIB. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk inisiatif Ketua MUI Kab. Malang (KH. Drs. M. Fadlol Hija) untuk senantiasa melakukan pembaharuan serta menambah wawasan moderasi beragama demi terwujudnya Generasi yang inklusif, toleran dan berbudaya.
Tujuan pelaksanaan Seminar ini, sebagaimana ditegaskan oleh (Drs. KH. Imron Rosyadi, M.S.I) adalah membangun kesadaran generasi muda dalam mengimplementasikan moderasi beragama sebagai solusi, agar dapat menjadi kunci penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, damai, serta menekankan keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan secara keseluruhan.
Kajur Manajemen Dakwah UIN Satu Tulungagung Universitas islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (Dr. H. Ahmad Nurcholis, S.S., M.Pd) memperoleh kehormatan untuk tampil sebagai Narasumber yang membahas makalah dengan judul : ”Aktualisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama bagi Generasi Post Milenial”. Kiprah Kajur MD yang lebih akrab dipanggil dengan nama Dr. Ois tidak diragukan lagi, dikarenakan banyaknya karya akademik yang telah ditulisnya dari tahun 2009 hingga saat ini, mulai dari artikel ilmiah terindeks SINTA 2 hingga Scopus Q2. Beliau merupakan Dosen muda yang energik dan selalu mempunyai semangat yang tinggi dalam mengkaji peran perjuangan ulama’ nusantara, khususnya dalam berjuang untuk merebut kemerdekan maupun mempertahankan kemerdekaan NKRI.
“Indikator pemahaman Generasi post milenial terhadap Moderasi Beragama moderasi dalam beragama dapat terlihat melalui empat indikator diantaranya adanya komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam seorang pemuda tidak perlu menjadi orang lain. Namun cukup menjadi pribadi diri sendiri, dengan menghimpun karakter toleransi, inklusif, percaya diri, disiplin, tangguh, mandiri, dan bekerja secara profesional di bidang masing-masing dengan niat bela negara dan bela agama.
Ketua Pelaksan Seminar adalah Bpk. Muhammad Nur Rois, M.Pd., M.AP, seorang tokoh akademik muda yang hobi dakwah dan menulis ini akrab dipanggil dengan nama Gus Rois, yang dalam aktivitas kesehariannya senantiasa berupaya untuk eksis dalam membangun pemahaman Moderasi Beragama. Menurutnya langkah membangun generasi yang inklusif di antaranya dengan memasukan muatan moderasi beragama dalam kurikulum pendidikan, mengembangkan wawasan multikultural dan multireligius di kalangan masyarakat (pendekatan bottom-up), mengitensifkan dialog antaraumat beragama berbasis komunitas (community-based), dan melibatkan seluruh masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan sosial-ekonomi lintas budaya dan agama khususnya di kalangan generasi muda/millenial.
Pada dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Seminar menyampaikan ucapan terima kasih kepada (1) MUI KAB.MALANG. (2) REKTOR UNIRA DRS.KH.IMRON ROSYADI HAMID, M.Si. sekaligus Narasumber (3) Dr.KH.Ahmad Nurcholis,M.Pd. Kajur MD UIN SATU TULUNGAGUNG (Narasumber) (4) Para Peserta Seminar: Ormas Pemuda, Mahasiswa, Pelajar SMK/SMA Se-Kabupaten Malang (5) Bu Yuli Rahmawati, M.Pd. sebagai MC acara Seminar. (ois-rois)