Jumat, May 03, 2024

Perjalanan Haji Oleh Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag.

Surabaya-Penampilan memukau dari Narasumber Bpk. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. yang menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam saat mempresentasikan materi berjudul "Perjalanan Haji" mampu memukau dan menambah kemeriahan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, hari Ke-3 sesi sore (15.15 WIB s.d 17.15 WIB), pada hari Rabu 20 April 2022. Narasumber berhasil menghidupkan suasana dan acara sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur  bekerjasama dengan UIN Satu Tulungagung. Penyampaian materi memperoleh sambutan yang antusias dari para peserta. Pembahasan materi disusun dengan apik dan rapi, diawali dengan presentasi materi, selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antar kelompok. Tampil sebagai Moderator, yakni Lailatul Muthohharoh (NIM: 12311193028) Mahasiswi Program Studi Manajemen Dakwah UIN Satu Tulungagung.

Pertama, Fenoma Haji era Modern. Haji di era modern sudah mengalami perubahan dan transformasi dari segi transportasi maupun akomodasi. Namun terkendakan adanya pandemi. Pada 2012 dan 2013, pemerintah Arab Saudi mPada 2012 dan 2013, pada tahun 2020 virus covid-19. Pemerintah Arab Saudi menganjurkan jemaah yang sudah tua dan memiliki penyakit untuk tidak berhaji karena rentan tertular MERS. Peserta haji saat itu juga dianjurkan untuk tidak mengunjungi peternakan unta dan meminum susu unta, karena hewan khas Timur Tengah itu ditengarai sebagai sumber penularan penyakit.

Kedua, Agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka ada banyak persiapan yang perlu untuk dilakukan. Salah satu persiapan dasar sebelum menunaikan ibadah haji adalah belajar mengenai tata cara haji yang baik dan benar. Mengetahui sunnah-sunnah dalam melaksanakan ibadah haji juga tak kalah penting dipelajari untuk menambah khidmat saat beribadah.

Ketiga, Rute Perjalanan Haji. Hal tersebut terkait besaran biaya, jumlah antrean nomor porsi, fasilitas, dan pelayanan bimbingan ibadah yang membedakan keduanya. Rute perjalanan dan ritual ibadah tetaplah sama dan keduanya memiliki dua rute perjalanan. Pada haji reguler dikenal dengan istilah gelombang pertama dan gelombang kedua gelombang pertama mempunyai rute perjalanan Jeddah, Madinah, Makkah, lalu kembali lagi ke Jeddah. Begitu pula dengan gelombang kedua

(Ois Budi Wahab Rohmat)