Jumat, May 03, 2024

Manajemen Pembimbingan Manasik Haji oleh Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si

Surabaya-Hadir sebagai Narasumber pada sertifikasi pembimbing masik Haji yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur  bekerjasama dengan UIN Satu Tulungagung, yakni Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si  yang menjabat sebagai Guru Besar Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau juga sebagai Founder Nur Syam Centre dan Friendly Leadership Training. Tema yang dipaparkan tentang Manajemen Pembimbingan Manasik Haji merupakan pembahasan pada hari Ke-4 sesi pagi (Pukul 08.00 WIB s.d 11.00 WIB), pada hari Kamis 21 April 2022. Beliau didampingi oleh Dr. Holis, M.H.I sebagai moderator.

Beliau menjelaskan bahwa manajemen pembimbingan haji pada prinsipnya adalah suatu usaha melalui program atau kegiatan dalam rangka menetapkan kepastian atau ketentuan yang dapat dijadikan sebagai pedoman bersama. Maksudnya adalah program atau kegiatan yang dilakukan tersebut dalam rangka untuk menetapkan seseorang atau individu yang memiliki kualifikasi dalam bidang tertentu dan dilakukan oleh institusi yang berkompeten.

Pertama, Manasik haji merupakan program atau kegiatan pelatihan yang berbasis pada pengalaman berhaji. Manasik haji memberikan bekal pengalaman yang pernah dilakukan oleh pembimbing tentang bagaimana melaksanakan ibadah haji.

Kedua, tujuan dari manajemen pembimbingan manasik haji adalah untuk menjawab pertanyaan bahwa tata kelola yang baik diperlukan untuk penyiapan jamaah haji yang bertujuan haji mabrur. Untuk menggambarkan  bahwa tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan manasik haji akan menentukan terhadap keberhasilan haji secara umum maupun khusus. Untuk menjelaskan bahwa melalui tata kelola yang baik akan dapat memberikan jaminan tentang kepuasan pelanggan.

Ketiga, Capaian yang diinginkan adalah Berapa persen capaian calhaj memiliki pemahaman dan mengaplikasikan tata cara memakai ihram dan dam. Berapa persen capaian calhaj yang memahami tata cara thawaf. Berapa persen capaian calhaj yang memahami tata cara sa’I dan tahallul. Berapa persen capaian calhaj yang memahami tata cara wukuf di Arafah. Berapa persen capaian calhaj yang memahami tata cara mabid di Muzdalifah

(Ois-Budi-Wahab-Rohmat)