Jumat, Nov 22, 2024

Psikologi Komunikasi Massa Oleh Dr. Ahmad Nurcholis, SS., M.Pd

Surabaya-Rangkaian acara Sertifikasi Hari Ke-5 (Jum’at taggal 22 April 2022) dimeriahkan oleh penampilan Narasumber muda yang attraktif dan kompeten, yakni Dr. Ahmad Nurcholis, SS., M.Pd yang akrab dipanggil dengan sebutan Dr. Ois. Beliau menjabat sebagai Kajur Adab UIN Satu Tulungagung. Pengalaman akademik dan organisasi beliau yang cukup mendalam dalam mengahadapi massa dapat terbaca saat menampilkan materi berjudul “Psikologi Komunikasi Massa”. Narasumber didampingi oleh moderator handal dan profesional yakni Dr. Budi Harianto, M. Fil.I yang menjabat sebagai Sekretaris  Jurusan Ushuluddin, di samping itu juga menjabat sebagai Ketua PC.  ISNU Kab. Nganjuk Periode 2022/2026.

Kolaborasi Duo Narasumber dan Moderator pada sesi pagi (Pukul 08.00 WIB s.d 10.00 WIB) mampu memukau dan menghiasi kemeriahan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementeriann Agama Provinsi Jawa Timur  bekerjasama dengan UIN Satu Tulungagung. Narasumber berhasil menghidupkan komunikasi antar peserta sehingga memperoleh sambutan yang antusias. Pembahasan materi disusun dengan apik dan rapi,  diselingi dengan ice breaking, diskusi dan tanya jawab antar kelompok.

Dr. Ois menjelaskan bahwa di jaman milenial saat ini, Banyak orang yang tidak menyadari bahwa 70% dari kehidupan kita adalah untuk berkomunikasi. Manusia mempunyai ribuan potensi untuk berkomunikasi dalam bentuk Bahasa. Bahkan, kehidupan kita selalu akrab dengan komunikasi sehingga abai untuk belajar komunikasi. Masyarakat yang tidak menyadari bahwa komunikasi itu dilakukan dimanapun kapanpun dan dengan siapapun dimana kita berada. Mereka yang kurang menyadari kegunaan Komunikasi sehingga dapat kurang maksimal untuk menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, tetapi komunikasi juga dapat menumbuhkan permusuhan, menanamkan kebencian, bahkan mematikan. Faktanya, komunikasi dapat meningkatkan Kualitas kehidupan kita, hubungan dengan sesama dapat ditingkatkan dengan memahami dan memperbaiki komunikasi yang kita lakukan.

Pertama, setelah mengikuti sesi psikologi komunikasi massa, para pembimbing manasik haji dapat memahami:

1. Urgensi Psikologi komunikasi massa dalam prosesi ibadah haji .

2. Konsepsi psikologi massa tentang jamaah haji,

3. Sistem komunikasi interpersonal jamaah haji; persepsi, perhatian, pemikiran dan fator-faktor fungsional serta struktural yang menentukan persepsi jamaah haji.

4. Sistem komunikasi kelompok; pengaruh kelompok terhadap komunikasi jamaah haji.

5. Cara-cara berkomunikasi dengan massa.

Kedua, manfaat Mempelajari Psikologi Komunikasi massa bagi Pembimbing Haji:

1. Memberi kontribusi terhadap pelaksanaan pembimbingan haji secara professional. Dengan melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan rencana tindak lanjut.

2. Memberikan informasi keragaman jemaah haji dalam jumlah besar  dengan berbagai latar belakang, pendidikan, usia, suku, kebiasaan, dan pola hidup

3. Mengidentifikasi secara tepat apa yang harus dicapai

4. Memberi gambaran tentang siapa, apa, kapan, dan bagaimana cara berkomunikasi.

Ketiga, Strategi Komunikasi Massa:

1. Remember the name: ingatlah bahwa nama seseorang,adalah yang terpenting dalam segala bahasa dan bentuk perhargaan apapun dan bagi dirinya, adalah suara yangterindah dari suara yang ada.

2. Appreciation: orang lain akan sangat menghargai kepada kita jika kita memberikan penghargaan dengan tulus dan jujur. 

3. Attention: berilah perhatian yang sungguh sungguhkepada orang lain

4. proud: membicarakan diri sendiri tentang keberhasilan-keberhasilannya merupakan kesenangan tersendiri,berbicaralah mengenai kesenangan orang lain.

5. Important: berbuatlah agar orang lain merasa bahwa dirinya penting dan lakukan hal ini dengan tulus danjujur

6. Good listener: jadilah pendengar yang baik dan berilah dorongan agar orang lain berbicara mengenai dirinya.

7. Good friend: buatlah bahwa kehadiran anda diperlukan oleh rekan-rekan anda

8. Don’t coca cola cup: jangan senantiasa / selalu mengkritik, mengutuk, maupun mengeluh

9. Smaile : berilah kepada teman / kawan sesuatu yang sangat murah ( bagi kita - pemberi ) akan tetapi sangat berarti ( bagi yang menerima ).

(Rohmat-Budi-Wahab).