Senin, Apr 29, 2024

Kebijakan Pembinaan, Pelayanan & Pelindungan Haji: H. Arsad Hidayat, Lc., M.A

Surabaya-Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN SATU Tulungagung bersama Kementerian Agama Kanwil Jatim menggelar program Sertifikasi  untuk Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan Ke-6 Tahun 2023. Pada hari ke-3, yakni Rabu, tanggal 20 September 2023, tampil sebagai Narasumber adalah Dr. H. Arsad Hidayat, Lc., M.A yang menjabat sebagai Direktur Bina Haji Kementerian Agama RI Jakarta, yang didampingi oleh Ahmad Alauddin, MM dan Dr. Ahmad Nurcholis, M.Pd (Kajur Adab) sebagai Koordinator Tim Pelaksana dari UIN Satu Tulungagung.

Dr. H. Arsad Hidayat, Lc., M.A yang saat itu didampingi oleh Bpk Dekan  Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Bpk. Dr. H. A. Rizqon Khamami, Lc. M.A) menjelaskan bahwa Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah adalah Kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,  evaluasi, dan pelaporan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah. Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah bertujuan: a. memberikanpembinaan, pelayanan, dan pelindungan bagi Jemaah Haji dan Jemaah Umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat. (b.);mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam Penyelenggaraan ibadah Haji dan Umrah.
 
Dr. H. Arsad Hidayat kembali menegaskan bahwa hampir tiap tahun, jumlah jama'ah haji Indonesia berbanding 55:45. Artinya Jama'ah Haji Perempuan berjumlah 55%. Sedangkan Jama'ah Haji Laki-laki berjumlah 45%. Maka dari 8500 pembimbing haji yang telah bersertifikat, pemerintah akan berencana untuk menambah porsi bagi pembimbinng haji dari  kalangan perempuan. Hal tersebut diperkuat oleh Data yang diperoleh dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) pada musim haji tahun lalu yakni pada tahun 2019. Dapat diketahui bahwa jumlah jama'ah haji perempuan sebanyak 119.263 jemaah (55,37%) serta jumlah jemaah laki-laki sebanyak 96,114 jemaah (44,63%).
 
Pada tahun 2022,  jika pemerintah jadi menyelenggarakan haji, maka Kementerian Agama akan dorong pembimbing haji dari kalangan perempuan lebih banyak lagi dari sebelumnya".  Beliau juga meminta agar pelatihan manasik online di masa pandemi (yakni tahun 2020 s.d tahun 2021) akan menjadi bahan pertimbangan sebagai upaya pelatihan blended yang dilakukan dalam program pembimbing haji di tahun 2022. 
 
                                                                          
 
Oleh karena itu, Pembimbing Haji tidak boleh Gaptek. Sebab pelayanan ibadah haji saat ini juga menggunakan berbagai aplikasi, tegas Beliau. Seiring berkembangnya zaman, pemanfaatan tekhnologi juga semakin banyak digunakan untuk berbagai hal dalam pelatihan manasik haji. Tak terkecuali, ibadah rutin umat Muslim yaitu naik haji yang rencananya bakal banyak didukung teknologi canggih di masa depan. (Ois-Budi-Bobby-Fikri-Rohmat)