Surabaya-Pada hari ke-4 (Kamis, 21 September 2023), pagi hari pada pukul 07.30-12.00 WIB, Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh diawali diskusi dengan tema "Praktik Manasik Haji". Materi tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag. dan dimoderatori oleh H.M. Fikriansyah, M.A dari UIN Sayyid Ali Tulungagung. Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag yang kerap disapa dengan Abah Aswadi, adalah guru besar dan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau merupakan satu dari ulama yang ahli di bidang studi dakwah di Indonesia.
Beliau menjelaskan Hadis nabi saw tentang keutamaan Haji, bahwa dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi saw bersabda: "Umrah demi umrah berikutnya, akan menjadi penghapus dosa antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga. Beliau mengenalkan 3 bentuk pelaksanaan Haji dan Umrah:
Pertama,kelompok Haji Tamattu'. Pada materi ini beliau menjelaskan Praktik Manasik, Praktik Koordinasi Penetapan Titik Kumpul, Praktik Penetapan Miqat dan Niat Haji Tamattu’, Praktik Rangkaian Pelaksanaan Haji Tamattu’, Praktik Rangkaian Pelaksanaan Haji Praktik Wada’. Kedua, kelompok Haji Ifrad. Beliau menerangkan tentang Praktik Manasik, Praktik Koordinasi Penetapan Titik Kumpul Praktik Penetapan Miqat dan Niat Haji IFRAD, Praktik Ranglkaian Pelaksanaan Haji IFRAD, Praktik Rangkaian Pelaksanaan Umrah Haji IFRAD Tawaf Wada’. Ketiga, Haji Qiran. Beliau mengajak Peserta manasik untuk Praktik Manasik dan Koordinasi Penetapan Titik Kumpul Miqat dan Niat Haji QIRAN, Praktik Pelaksanaan Haji QIRAN, Praktik Wada’.
Beliau menekankan kembali kepada peserta sertifikasi untuk membimbing jamaah Haji dengan amanah. Bahkan dalam pelaksanaan Umrah pun juga demikian. Istilah Haji disebut juga dengan “Haji Akbar”,Istilah Umrah disebut Juga dengan “Haji Kecil”. Maka keduanya adalah ibadah krusial yang harus dilakukan umat Islam. (Ois-Budi-Bobby-Fikri-Rohmat)