Workshop Hari Kesehatan Mental dan Milad Jurusan Psikologi Islam: Deteksi dan Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dan Gifted

Details

Kamis, 10 Oktober 2019 08:21

Rabu, 9 Oktober 2019. Jurusan Psikologi Islam mengadakan workshop dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) pada tanggal 10 Oktober 2019 serta Milad Jurusan Psikologi Islam yang ke-2. Workshop kali ini mengangkat tema tentang “Deteksi dan Penanganan Anak Berkesulitan Belajar dan Gifted (Cerdas Istimewa/ Bakat Istimewa)”. Pemateri yang mengisi acara ini yaitu Ibu Amelia Aziz Daeng Matadjo, M.Psi., Psikolog. Beliau merupakan Psikolog Klinis yang fokus pada penanganan anak-anak dengan special need (berkebutuhan khusus) dan juga staf pengajar di Universitas Islam Malang.

Pada workshop kali ini Jurusan Psikologi Islam turut mengundang Guru-guru dari sekolah mulai tingkat TK hingga SMA. Selain itu mahasiswa-mahasiswa Psikologi Islam juga dilibatkan dalam acara workshop ini sebagai peserta. Acara workshop dibuka oleh Dr. Hj. Salamah Noorhidayati, M.Ag, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Selama kurang lebih 7 jam workshop tidak hanya diisi dengan penyampaian materi saja namun juga terdapat diskusi kelompok di sesi setelah istirahat sholat dzuhur. Di awal acara Ibu Amel menyampaikan materi terkait ciri-ciri anak berkesulitan belajar dan gifted serta strategi-strategi yang tepat untuk menangani anak-anak tersebut. 

Pemateri juga berbagi berbagai pengalaman beliau sebagai seorang praktisi psikolog yang telah banyak menangani klien-klien dengan anak berkesulitan belajar. Pada sesi kedua, pemateri membagi kelompok yang terdiri atas mahasiswa dan guru-guru yang di undang. Tujuannya adalah untuk mengajak guru berbagi pengalaman terkait siswa-siswa di sekolah dan masalah-masalah yang dihadapinya. Waktu yang singkat tersebut rasanya kurang untuk menambah ilmu terkait anak berkesulitan belajar, namun baik guru maupun mahasiswa sangat antusias terlibat dalam seluruh sesi workshop tersebut. Harapannya ke depan baik guru-guru maupun mahasiswa bisa terbekali ketika berhadapan dengan kasus anak berkesulitan belajar dan gifted sehingga dapat menentukan strategi yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut.