Program "Pengembangan dan Penguatan pada Bidang Praktek Kerja Lapangan" akan dilaksanakan bersama Yatim Mandiri Tulungagung pada tanggal 7 Juni 2024 hingga 8 Juli 2024, selama 30 hari. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman lapangan kepada peserta, khususnya mahasiswa, dalam melaksanakan praktek kerja nyata yang relevan dengan bidang sosial dan keagamaan. Program ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi praktis, meningkatkan pemahaman peserta tentang dinamika masyarakat, serta mengasah keterampilan dalam mengatasi berbagai isu sosial.
Selama 30 hari pelaksanaan, peserta akan menjalani berbagai aktivitas yang meliputi observasi, interaksi langsung dengan masyarakat, dan implementasi program-program pengabdian di bawah bimbingan Yatim Mandiri Tulungagung. Melalui program ini, diharapkan peserta dapat mengintegrasikan ilmu yang telah mereka pelajari dengan praktik di lapangan, memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, serta meningkatkan kesadaran sosial mereka.
Kegiatan "Pengembangan dan Penguatan Pengabdian dalam Bingkai Keilmuan Prodi Sosiologi Agama PTKIN Se-Indonesia yang Tergabung dalam ASAGI" dilaksanakan pada 24 Juni 2023 hingga 27 Juni 2023 selama tiga hari. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi pengabdian dalam bidang sosiologi agama bagi dosen dan mahasiswa melalui kegiatan "Sosiologi Agama Mengabdi" yang dilaksanakan bersama dengan Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI). Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai penerapan teori sosiologi agama dalam pengabdian kepada masyarakat serta meningkatkan kemampuan para peserta dalam merespons tantangan sosial dan keagamaan yang ada di masyarakat.
Selama tiga hari pelaksanaan, para dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini mengikuti berbagai rangkaian acara, seperti workshop, diskusi, dan praktik langsung di lapangan. Dengan bimbingan dari para ahli dan fasilitator dari ASAGI, peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam sosiologi agama, serta meningkatkan kontribusi mereka dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis melalui pemahaman sosial keagamaan yang mendalam.